Menabur Kebaikan: Wujud Bakti Sosial Murid PAUD Tunas Bangsa untuk Lingkungan Sekitar
PAUD Tunas Bangsa membuktikan bahwa kepedulian sosial bisa ditanamkan sejak usia dini. Melalui kegiatan bakti sosial, para murid diajak untuk menabur kebaikan dan berbagi kepada sesama. Kegiatan ini tidak hanya sekadar acara, melainkan sebuah pelajaran berharga tentang empati, toleransi, dan pentingnya membantu orang lain.
Acara bakti sosial ini berfokus pada lingkungan sekitar sekolah. Para murid, dengan bimbingan guru dan orang tua, mengumpulkan berbagai sumbangan. Mereka belajar bahwa setiap kontribusi, sekecil apa pun, memiliki arti besar bagi mereka yang membutuhkan.
Kegiatan ini dimulai dengan pengumpulan donasi. Murid-murid membawa bahan makanan pokok seperti beras, minyak goreng, dan gula. Proses ini mengajarkan mereka tentang konsep memberi dan berbagi, serta menumbuhkan rasa syukur atas apa yang mereka miliki.
Sumbangan yang terkumpul kemudian dikemas dalam paket-paket sembako. Anak-anak terlibat langsung dalam proses ini, membantu memasukkan barang-barang ke dalam tas. Setiap tas yang mereka siapkan adalah wujud dari kepedulian yang tulus.
Puncak acara adalah saat paket-paket tersebut dibagikan kepada warga kurang mampu di sekitar sekolah. Para murid berinteraksi langsung dengan penerima, menabur kebaikan dengan senyum dan sapaan. Pengalaman ini memberikan pelajaran nyata tentang kasih sayang dan empati.
Salah satu momen paling mengharukan adalah ketika seorang murid memberikan paket kepada seorang nenek. Raut wajah bahagia dan ucapan terima kasih dari sang nenek menjadi pengalaman yang tak terlupakan. Momen ini meninggalkan kesan mendalam bagi semua yang hadir.
Bakti sosial ini juga merupakan cara PAUD Tunas Bangsa untuk membangun hubungan yang lebih kuat dengan komunitas. Sekolah tidak hanya menjadi tempat belajar, tetapi juga pusat menabur kebaikan dan kolaborasi yang positif.
Kegiatan seperti ini sangat penting untuk membentuk karakter anak. Dengan terlibat langsung dalam bakti sosial, mereka belajar bahwa menjadi baik tidak hanya sebatas teori, tetapi harus diwujudkan dalam tindakan nyata yang bermanfaat bagi orang lain.
Para guru dan orang tua berharap bahwa pelajaran ini akan terus diingat oleh anak-anak. Mereka ingin anak-anak tumbuh menjadi individu yang peduli, berempati, dan selalu siap menabur kebaikan di mana pun mereka berada.